Sosiolog UNHAS: Aksi Demonstrasi Gambaran Krisis Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah dan DPR

Foto: Prof. Dr. H. Tahir Kaswani, SU., M.Si., (Dok. Pribadi).

Sinarsore.com, Makassar – Sosiolog Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. H. Tahir Kasnawi, SU., M.Si., ikut menyoroti dinamika aksi demonstrasi yang marak terjadi di Indonesia dalam sepekan terakhir ini. Minggu, (31/08/2025).

Dalam pandangannya, Sosiolog UNHAS tersebut menilai bahwa gelombang aksi massa akhir-akhir ini mencerminkan semakin meluasnya kesenjangan sosial serta krisis kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, Aparat Penegak Hukum, hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurut Prof. Tahir, realitas saat ini sejalan dengan konsep Pierre Bourdieu mengenai kontestasi wacana. Pemerintah, sebagai pihak yang menguasai sumber daya modal politik, ekonomi, dan simbolik, cenderung mendominasi arah kebijakan. Namun, kebijakan yang dihasilkan justru lebih berorientasi pada kepentingan elit politik, bukan kebutuhan rakyat.

Aksi massa, lanjutnya, menjadi representasi nyata atas tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat. Di satu sisi, kelompok tertentu diuntungkan oleh kebijakan negara, sementara sebagian besar rakyat semakin terhimpit oleh kemiskinan.

Peristiwa demonstrasi yang terjadi baru-baru ini, bahkan sampai pada aksi pembakaran gedung-gedung DPR RI hingga DPRD, dinilai Prof. Tahir sebagai bukti semakin hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap anggota DPR RI maupun DPRD.

“Masyarakat kehilangan trust terhadap wakil-wakilnya sendiri yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat. Hal ini melengkapi proses merosotnya legitimasi lembaga penyelenggara pemerintahan, baik eksekutif, yudikatif, maupun legislatif,” tegasnya Prof. Tahir Kasnawi saat ditemui media di kediamannya.

Ia menegaskan, jika kondisi ini terus berlanjut, maka legitimasi pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat akan semakin melemah di mata publik.

“Ke depan, diperlukan perubahan mendasar dalam pola kepemimpinan serta keberanian merumuskan kebijakan yang benar-benar berpihak pada masyarakat luas.” Ucap Sosiolog Universitas Hasanuddin Makassar tersebut.

Exit mobile version