GMKI Kritik Sikap Walikota Makassar Respon Kemacetan di Makassar

Sinarsore.com, Makassar – GMKI Cabang Makassar sebagai sala satu organisasi kepemudaan sekaligus organisasi mitra kritis pemerintah angkat bicara mengenai sikap Walikota Makassar yang baru-baru ini viral di berbagai media sosial.

Diketahui, baru-baru ini Walikota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) yang terjun langsung ke lapangan dengan sikap marah-marah saat menemui beberapa pengendara kendaraan yang melanggar lalu lintas dan mengakibatkan kemacetan berkepanjangan di sala satu ruas jalan di kota Makassar.

Dalam video yang beredar, terlihat dengan jelas sikap Walikota Makassar, Munafri Arifuddin turun langsung di jalan menegur para pengendara kendaraan dengan sikap marah-marah bagi yang melanggar lalu lintas, bahkan dalam video yang beredar ada kata-kata yang mungkin sebaiknya tidak perlu diucapkan oleh seorang nomor satu (walikota) Makassar.

Muh. Vicky, Ketua Cabang GMKI Makassar mengkritik atas tindakan walikota makssar ini sebagai hal yang tidak perlu dilakukan.

“Seharusnya yang mesti dilakukan ialah segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti polisi lalu lintas serta dinas perhubungan untuk bisa segera mengatasi masalah ini,” jelas Muh. Vicky.

“Turunnya Pak Wali secara langsung ke lapangan dengan sikap memarahi pengendara adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan pada saat itu,” jelas Vicky.

Vicky juga mengatakan bahwa sebagai pemimpin, seharusnya tetap menjaga tutur kata kepada masyarakatnya, pak Walikota seharusnya segera membuat rapat koordinasi membicarakan tentang permasalahan kemacetan yang ada di Kota Makassar dan mengeluarkan solusi konkret.

“Etika dan Moral Kepemimpinan adalah suatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap pemimpin yang dipercaya oleh banyak orang. Tentu hal itu sebagai jembatan bagaimana pemimpin berkomunikasi kepada masyarakatnya,” jelas Muh. Vicky.

“Bukankah nasehat Umar Bin Khattab kepada kita bahwa ketika ingin menasehati seseorang kita tidak lupa akan diri kita sendiri? Tentu saja kita pasti akan marah jika ada kesalahan yang muncul di depan kita, apalagi ketika kita menjadi korbannya. Tetapi sebagai pemimpin maka wajib rasanya kita tetap menjadi Etika dan Moral Sebagai Pemimpin. Sehingga kita boleh tetap mengayomi seluruh masyarakat,” tegas Muh. Vicky.

Ketua GMKI Makassar juga menyinggung mengenai gagasan Kota Aman, Inklusif dan Unggul yang selalu dilontarkan oleh Munafri Arifuddin selaku Walikota Makassar.

“Kejadian ini kiranya menjadi refleksi bagi Pak Appi dan jajarannya untuk segera membicarakan gagasan yang sering dilontarkan tersebut,” harap Vicky.

“Yah kita bisa lihat Kota Makassar ini yang sekarang sangat tidak ramah bagi Kaum Difabel dan Kelompok Rentan. Kita bisa lihat bersama bahwa tidak ada Pedestrian di Kota Makassar yang betul-betul berfungsi. Ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Makassar saat ini.” jelasnya.

“Pak Walikota Makassar juga harus ingat tentang UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Bahwa jelas dalam pasal 34, pelayanan Publik itu harus bersifat Ramah dan Santun,” ujar Muh. Vicky.

“Masyarakat Makassar secara umum dan GMKI Cabang Makassar sangat menantikan solusi jangka panjang mengenai permasalahan Kemacetan dan Pedestrian yang ada di Kota Makassar. Harus dirapatkan bukan di marahi.” Tegas Muh. Vicky.

Exit mobile version