Sinarsore.com, Mateng – Fenomena langka di Sulawesi Barat (Sulbar) yang terjadi di perkebunan kelapa sawit, tepatnya di Desa Saluada, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), menyerupai likuifaksi, mengundang perhatian berbagai pihak.
Hal itu pun langsung ditindaklanjuti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulbar dengan melakukan peninjauan ke lokasi kejadian, Minggu, 3 November 2024 kemarin.
Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sulbar, Rachmad mengungkapkan, pihaknya bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar, Amalia Fitri Aras, turun langsung ke lokasi setelah mendapat informasi fenomena tanah bergerak itu.
“Ini terjadi di Tobadak 7, banyak beredar di media sosial terkait tanah amblas di tengah perkebunan kelapa sawit,” kata Rachmad, Selasa, 5 November 2024.
Ia juga mengungkapkan, tindakan yang pihaknya lakukan tak terlepas dari arahan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, untuk memperjelas apa sebenarnya yang terjadi di Mateng.
“Kita ingin melihat langsung seperti apa fenomena ini dan mendiskusikan bersama DPRD terkait langkah-langkah yang dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya korban jiwa atas fenomena tersebut,” ungkapnya.