Berita  

Kunjungan ke Kawasan Smelter di Bantaeng, Pj Gubernur Sulbar Ingin Kelola SDA

Sinarsore.com, Bantaeng – Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar mengunjungi pabrik smelter milik PT Huadi di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Kamis, 1 Agustus 2024 kemarin.

Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, dirinya sengaja mengajak sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov Sulbar berkunjung ke kawasan smelter di Bantaeng, Sulsel, untuk membuka wawasan dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) di provinsi ke 33 itu.

“Apalagi, daerah ini (kawasan smelter di Bantaeng, Sulsel) pernah menjadi kawasan yang tandus dan gersang, kemudian berkembang seperti yang ada saat sekarang ini,” kata Bahtiar Baharuddin.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bantaeng, Muh Rivai Nur mengungkapkan, salah satu faktor majunya daerah itu, karena hadirnya investasi seperti PT Huadi yang telah mempekerjakan 85 persen warga lokal Bantaeng.

“Dulu daerah ini sangat tandus. Zaman pak Nurdin Abdullah kita buka KIBA (Kawasan Industri Bantaeng). Kalau ada investor, kita yang datangi. Bawa laptop, printer dan kami presentasi. Perintahnya pak Nurdin Abdullah, jangan pulang sebelum terbit izin prinsip,” ungkap Muh Rivai Nur.

Sementara itu, Direktur PT Huadi, Lily Dewi membeberkan, kehadiran mereka di Bantaeng, semula tak pernah dilirik oleh investor termasuk owner PT Huadi sendiri. Tetapi, faktor pemerintahannya terutama kepala daerahnya yang memberikan jaminan dan kepercayaan kepada investor. Mulai dari pelayanan dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Ia pun menilai, kehadiran Pemprov Sulbar akan memberi manfaat bagi perusahaannya dan berjanji akan melakukan kunjungan balik.

“Harapan kami, apa yang kami miliki dapat menjadi hal yang baik bagi masyarakat Sulbar. Kami berharap, suatu waktu dapat ke Sulbar atau kemungkinan investasi yang baru di Sulbar. Semoga kita bisa bersinergi dan mendapatkan tujuan yang baik,” pungkas Lily.

Kadis PU Sulbar, Rachmat mengaku, mendapatkan banyak informasi dan pengalaman setelah diajak Pj Bahtiar berkunjung ke kawasan smelter PT Huadi. Seperti, pentingnya kejelasan kawasan industri yang bersinergi dengan swasta, serta pemetaan lahan yang dapat dijual kepada investor. Sebab kata dia, kehadiran investor dan perusahaan besar di Sulbar akan meningkatkan perekonomian di Sulbar.

“Sepulang dari sini, kami akan melakukan pemetaan untuk mencari peluang masuknya investasi di Sulbar. Apalagi jika PT Huadi bermimat,” tutur Rachmat.

Untuk diketahui, PT Huadi adalah perusahaan smelter yang berdiri di atas lahan 100 hektar yang masuk dalam KIBA. Pihak Huadi membeli bahan baku nikel berasal dari perusahaan tambang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Sejak kehadirannya di Bantaeng, perusahaan ini memberikan pemasukan sebesar Rp 5 miliar perbulan ke kas Pemda Bantaeng.

Exit mobile version