Sinarsore.com, Mamuju – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Andi Farid Amri mengungkap penyebab terjadinya peningkatan angka pengangguran di provinsi ke 33 ini, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar.
Andi Farid Amri mengungkapkan, terjadinya peningkatan angka pengangguran di Sulbar, disebabkan beberapa hal. Utamanya, pada pertengahan tahun, ada penamatan SMA, SMK hingga perguruan tinggi.
“Jadi, memang angka pengangguran ini trendnya meningkat. Hal ini kami dapatkan dari info BPS Sulbar kemarin, datanya itu bahwa pada Juni kemarin, tamatan-tamatan SMA, SMK, serta adek-adek yang baru lulus dari Sarjana, belum terserap di dunia kerja,” kata Andi Farid Amri, Kamis, 7 November 2024.
Menyingkapi hal itu, kata dia, pihaknya mengajak seluruh usia kerja untuk mengikuti program pemerintah, yakni pelatihan berbasis kompetensi yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Sulbar. Selain mendapatkan ilmu, di BLK Sulbar, peserta akan mendapat sertifikasi profesi yang dapat membatu dalam mencari pekerjaan.
“Kami ada forum komunikasi dunia usaha dan dunia kerja untuk bisa meng link and match kan (penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan) kegiatan yang ada di balai latihan kerja. Makanya, profesi atau kompetensi apa yang dibutuhkan di dunia akan kita latih di BLK nanti,” ungkapnya.
Lanjut Andi Farid Amri menjelaskan, pihaknya juga memiliki program pemagangan dengan memagangkan masyarakat Sulbar di perusahaan-perusahaan hingga UMKM yang ada di daerah. Meski, tahun ini banyak yang belum terserap di dunia kerja, disebabkan kebutuhan perusahaan yang belum tinggi.
“Kita terus tingkatkan target serapan tahun depan. Insyaallah, kita akan tetap lakukan proses pemagangan di BLK dan juga akan di tingkatkan, serta rencana tahun depan akan dibuat job fair atau pasar kerja. Nanti kami akan bekerjasama dengan perusahaan yang ada untuk buka lowongan di Sulbar,” tutur Andi Farid Amri.
