Kritik Ado Terhadap Pemkab Mamuju Dinilai Tidak Masuk Akal!

Sinarsore.com, Mamuju – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mamuju menarik untuk dicermati. Pasalnya, Bupati dan Wakil Bupati periode 2021 hingga 2024, Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud, pecah kongsi.

Keduanya kembali maju di Pilkada 2024, namun tidak lagi sejalan. Sutinah Suhardi maju menggandeng Yuki Permana dengan mengusung keberlanjutan, sedangkan Ado Mas’ud maju menggandeng Damris dengan mengkampanyekan perubahan.

banner 325x300

Peristiwa ini menarik perhatian banyak kalangan. Salah satunya dari seorang pemuda di Kabupaten Mamuju, Hairil Amri. Ia mengungkapkan, framing petahana versus penantang di Pilkada Mamuju 2024, tidak relevan. Menurutnya, kontestasi politik di Mamuju terjadi antara petahana versus petahana.

“Pemerintahan Kabupaten Mamuju periode 2021 berakhirnya itu di 2025, tepatnya setelah Kepala Daerah hasil Pilkada 2024 dilantik. Jadi, tidak relevan jika framing petahana dan penantang disematkan untuk Sutinah dan Ado Mas’ud. Undang-Undang menyebut eksplisit, bahwa Kepala Daerah itu terdiri dari Bupati dan Wakil Bupati,” kata Hairil Amri.

Hairil Amri juga mengungkapkan, pilihan harus berlawanan di Pilkada Mamuju 2024, itu hanya konsekuensi politik, karena arah pilihan politik yang berbeda. Baik buruknya ataupun berhasil tidaknya suatu pemerintahan, itu tanggung jawab konstitusionalnya melekat pada Bupati dan Wakil Bupati.

“Status sebagai Kepala Daerah bagi Sutinah dan Ado Mas’ud, kan masih jalan. Gaji dan fasilitas, toh tetap diberikan oleh negara. Hanya sebagian dibatasi karena regulasi harus cuti sementara untuk melakukan kampanye,” ungkap alumni UMY Jogya itu.

Menanggapi sejumlah kritikan Ado Mas’ud terhadap keberlangsungan pemerintahan Mamuju akhir-akhir ini, Hairil Amri tak banyak komentar. Dirinya menilai, hal itu absurd (tidak masuk akal), lantaran Ado Mas’ud masih berstatus sebagai Wakil Bupati.

“Aneh saja kalau tiba-tiba Ado Mas’ud cuci tangan dan melepas tanggung pemerintahan ke Sutinah. Kalau tidak mengganggap bagian dari pemerintahan Mamuju Keren, harusnya gentle mengundurkan diri sejak dulu. Kritikan Ado terhadap pemerintahan Mamuju Keren itu absurd karena sama saja menyerang dirinya sendiri,” pungkas Hairil Amri.

Hairil Amri pun menyayangkan sikap Ado Mas’ud yang gencar menyerang pemerintahan Mamuju pada beberapa momen setelah mantap berpasangan dengan Damris melawan Sutinah Suhardi bersama Yuki Permana. Padahal, Ado Mas’ud bagian dari pemerintahan itu.

“Ado harusnya melakukan auto kritik, selama menjabat sebagai Wakil Bupati sejak 2021 sampai hari ini. Apa yang sudah dirinya berikan atas tanggungjawabnya sebagai Wakil Bupati? Selama menjabat sebagai Wakil Bupati, kalaupun katanya tidak masuk kantor karena turun ke masyarakat, apa pernah temuan-temuan lapangannya itu dievaluasi internal pemerintahan? Kenapa baru sekarang berkoar?,” tutupnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *