Berita  

Warga Mamasa Terpikat Sandeq, Meski Tanpa Laut

Sinarsore.com, Mamasa – Event Sandeq Silumba 2025 tidak hanya menjadi daya tarik bagi masyarakat pesisir Sulawesi Barat (Sulbar), tetapi juga berhasil mencuri perhatian hingga ke wilayah pegunungan.

Kabupaten Mamasa, yang secara geografis tidak memiliki laut, turut menunjukkan antusiasme besar terhadap tradisi pelayaran khas Mandar ini.

banner 325x300

Partisipasi aktif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa menjadi bukti nyata bahwa semangat pelestarian budaya tidak mengenal batas wilayah.

Dukungan ini mencerminkan penghargaan yang tinggi terhadap warisan maritim Sulbar, sekaligus mempererat rasa kebersamaan antarwilayah.

Salah seorang warga Mamasa, Restu, mengungkapkan kekagumannya usai menyaksikan gelaran Sandeq Silumba.

“Meski kami di pegunungan dan tidak punya laut, tapi semangat para passandeq luar biasa. Saya sangat kagum dengan mereka. Ini bukan sekadar lomba, tapi budaya yang harus terus dijaga,” ujarnya.

Sandeq Silumba merupakan ajang yang menampilkan keindahan dan kehebatan perahu tradisional Sandeq. Dikenal sebagai perahu tercepat yang hanya digerakkan angin, Sandeq bukan hanya simbol kebanggaan masyarakat pesisir, tetapi juga telah menjadi ikon budaya yang menginspirasi seluruh warga Sulbar.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk dari daerah non-pesisir seperti Mamasa, event ini diharapkan terus memperkuat identitas budaya dan memperluas jangkauan edukasi budaya maritim di seluruh pelosok Sulbar.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *