Simbuang-Mappak Viral Lagi, Jenazah Ditandu Puluhan Kilo Meter, IPSIM Warning Pemda Tana Toraja

Foto: Warga Simbuang-Mappak saat menandu jenazah puluhan kilo meter karena jalan rusak parah.

Sinarsore.com, Toraja – Viral lagi kejadian yang sangat memilukan di Sulawesi Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Kecamatan Simbuang dan Mappak, jenasah ditandu warga puluhan kilo meter karena kondisi jalan yang rusak parah sehingga tidak bisa diakses dengan kendraan mobil ambulance.

banner 325x300

Kejadian yang sangat memilukan ini terjadi pada kamis, 10/07/2025 tepatnya di Kecamtan Simbuang dan Mappak Kabupaten Tana Toraja yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Sabtu, (12/07/2025).

Kejadian ini sontak mendapat respon dari berbagai pihak, sala satunya dari Organisasi pemuda dan mahasiswa dari Kecamatan tersebut yang tergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda Simbuang-Mappak (IPSIM) yang ada di Makale, Kabupaten Tana Toraja.

Dengan adanya kejadian ini, Ikatan Pemuda dan Mahasiswa dari Kecamatan Simbuang dan Mappak (IPSIM) lewat Ketua Umumnya Sadrianus kepada sinarsore.com menyayangkan akan lambannya kinerja pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Kecamatan Simbuang dan Mappak yang mengakibatkan kejadian seperti ini bisa terjadi.

“Peristiwa yang sangat memilukan ini dialami warga Simbuang-Mappak harus menandu jenazah dengan keranda sejauh 20 kilo meter lebih akibat kondisi jalan yang rusak parah tidak dapat dilalui mobil ambulance,” teegas Sadrianus kepada sinarsore.com

Tragisnya, kata Sadrianus meskipun tersedia satu unit mobil ambulance doeble gardan di Puskesmas setempat namun kendaraan tersebut tidak bisa digunakan dengan alasan ambulance tersebut hanya untuk orang sakit tidak diperuntukan untuk mengangkut jenazah.

Ketua umum IPSIM, Sadrianus menyatakan kejadian ini bukan persoalan teknis sehingga tidak menggunakan mobil jenazah melainkan bentuk nyata ketidak adilan yang terus dirasakan masyarakat di wilayah pelosok tersebut.

“Ini tentang kemanusian dan keadilan, kami di pelosok juga warga negera indonesia yang punya hak sama untuk merasakan pelayanan yang layak. Jangan terus-menerus kami orang Simbuang-Mappak dianak tirikan oleh pemerintah,” tegas Sadrianus.

Ia menambahkan bahwa kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya terjadi sehingga ini harusnya menjadi warning bagi pemerintah, baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi agar segera mengambil langka kongkrit.

Atas kejadian ini kata Sadrianus, IPSIM mendesak Pemerintah agar segera mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di Simbuang-Mappak, mobil ambulance jenazah double gardan agar diaktifkan di setiap Puskesmas dengan menyediakan sopir dan prosedur operasi yang lebih manusiawi serta pelayan dasar kesehatan dan transportasi diprioritaskan sebagai bentuk kehadiran Negera di wilayah terpencil.

“Kami warga Simbuang dan Mappak berharap agar peristiwa memilukan seperti ini tidak terus berulang yang harus terus menerus berjuang menghadapi kerasnya medan karena minimnya perhatian pemerintah dalam hal infrastruktur jalan dan fasilitas kesehatan”. Tegas Sadrianus, Ketua Umum IPSIM Toraja.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *