Sinarsore.com, Mamuju – Sejumlah warga di Sulawesi Barat (Sulbar) merasa tertipu dengan hadirnya sebuah aplikasi bernama WPONE (World Play One).
WPONE sendiri merupakan aplikasi dompet kuantitatif cerdas pertama yang hadir di provinsi ke 33 di Indonesia ini dengan motto, sukses bersama dengan konsep menabung mengandalkan Robotik (robot pintar).
Dalam aplikasi ini, para pengguna (member) diiming-imingi penghasilan yang menggiurkan. Hanya saja, aplikasi yang sebelumnya dinilai menghadirkan keuntungan tidak memiliki badan hukum yang jelas.
Selain penghasilan harian yang begitu menggiurkan, para mentor WPONE ini juga memberikan berupa bonus kepada orang-orang yang berhasil merekrut sebanyak orang dengan bonus gaji bulanan yang berfariasi jumlahnya.
Hal tersebut membuat orang semakin tertarik untuk berinvestasi ke aplikasi ini menggunakan uang pribadi dan merekrut orang lain sebanyak mungkin untuk bergabung sekaligus berinvestasi.
Namun setelah berjalan beberapa bulan, saldo para member dalam aplikasi WPONE ini secara tiba-tiba tidak bisa ditarik. Sehingga, menimbulkan kerugian bagi puluhan member.
Bahkan hingga saat ini, masih banyak saldo yang tersisa di aplikasi WPONE ini, namun tidak bisa diakses lagi oleh para penggunanya. Seorang Leader untuk wilayah Sulbar, Muh Said mengungkapkan, awalnya proses penarikan saldo masih normal.
“Awal-awalnya kami gabung, minimal deposit Rp 480.000. Setelah sebulan berjalan, proses penarikan saldo masih normal dan tanpa ada kendala hingga tiga bulan pertama,” kata Muh Said, Minggu, 1 September 2024.
Memasuki bulan keempat, kata Dia, mulai terjadi kejanggalan. Hal itu ditandai dengan adanya sejumlah member yang berkurang saldonya dalam aplikasi.
“Bahkan, akun dari aplikasi WPONE yang dimiliki sebanyak 30 member di Sulbar, serentak dibekukan pada Sabtu, 31 Agustus 2024 kemarin, hingga para member tak dapat akses lagi,” ungkapnya.
Muh Said pun meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk segera menindak aplikasi WPONE itu.
“Kami meminta Polri dan Kemenkominfo mengambil tindakan. Selain itu, kami juga mohon seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mempercayai aplikasi WPONE ini. Sehingga, tidak ada lagi yang tertipu,” tutur Muh Said.