Berita  

Lepas Sambut Kepala Kejati Sulbar, Gubernur Suhardi Duka Sampaikan Filosofi To Mamuju

Sinarsore.com, Mamuju – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri acara malam ramah tamah sekaligus lepas sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulbar, yang baru Sukarman Sumarinton, menggantikan Andi Darmawangsa yang kini menjabat sebagai Direktur Upaya Hukum Luar Biasa Eksekusi (UHE) dan Eksaminasi Jampidsus di Kejaksaan Agung RI.

“Kami bersama Pak Andi Darmawangsa selama 5 bulan 4 hari, waktu singkat namun visi kami sejalan dalam membangun Sulawesi Barat,” kata Suhardi Duka dalam sambutannya, Kamis, 24 Juli 2026.

banner 325x300

Suhardi Duka menegaskan pentingnya peran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulbar dalam penegakan hukum dan sebagai pengacara pemerintah yang membantu memperkuat tata kelola daerah.

“Sinergi antara pemerintah dan Kejaksaan Sulbar menjadi modal utama dalam mendorong pembangunan di wilayah yang terdiri dari enam kabupaten dengan luas wilayah yang signifikan,” ungkap Suhardi Duka.

Pada kesempatan ini, SDK menyampaikan, ekonomi Sulbar sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya perkebunan dan perikanan, yang menyumbang 46 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pemprov Sulbar tengah mengupayakan diversifikasi sektor ekonomi agar keseimbangan PDRB tercapai, termasuk dengan mengembangkan hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan.

“Kami ikut menopang ekspor Indonesia khususnya CPO, kemudian kakao. Kami penghasil keempat kakao di Indonesia yang hampir seluruh hasilnya tidak dikonsumsi di Sulbar, tapi diekspor ke berbagai negara,” ujar Suhardi Duka.

Sulbar juga menjadi fokus program pembangunan transmigrasi pemerintah, dengan keberagaman suku dan budaya seperti Mandar, Bugis, Toraja, Jawa, Bali, Sunda, dan Lombok yang hidup berdampingan dengan toleransi tinggi.

“Namun demikian, toleransi antar umat beragama sangat baik, toleransi antarsuku juga sangat baik, dengan demikian gesekan-gesekan dan hal-hal seperti itu jarang kita temukan di Sulbar ini,” pungkasnya.

Meski memiliki potensi besar, Sulbar masih menghadapi tantangan kemiskinan yang relatif tinggi, sekitar 10 persen, namun tingkat pengangguran lebih rendah dari rata-rata nasional, hanya sekitar 2 persen. Selain itu, daerah ini kaya akan potensi tambang, termasuk sumber daya tanah jarang yang strategis, yang rencananya akan dikelola secara bijak untuk masa depan.

Gubernur Suhardi Duka menutup sambutannya dengan menyampaikan filosofi orang Mamuju, “Punna muinum do uwai tabarna to Mamuju, to Mamuju do too,” yang berarti, siapa pun yang telah minum air putih di Mamuju, maka ia sudah menjadi bagian dari Mamuju.

“Punna’ muinum do uwai tabarna to Mamuju, to Mamuju do too artinya kalau bapak sudah minum air putihnya orang Mamuju, berarti bapak sudah orang Mamuju,” tutur Suhardi Duka.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *