Foto: Gedung Kampus Universitas Patria Arta Makassar.
Sinarsore.com, Makassar – Kampus Universitas Patria Artha Makassar menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan statement akan mengeluarkan salah satu mahasiswanya berinisial (D) karena di anggap mengganggu kehidupan Kampus karena statusnya di media sosial yang dianggap menyinggung pihak yayasan.
Menurut informasi yang beredar, Mahasiswa berinisial (D) ini akan di keluarkan dari universitas dimana dia mengenyam pendidikan karena postingannya di whaatsapp yang dianggap pihak kampus tidak sesuai dengan keinginan pihak yayasan.
Saat di hubungi via whaatshapp, mahasiswa berinisial (D) ini bahkan dilarang mengikuti ujian akhir semester (UAS) di Kampus dan akan menunggu surat pindah kampus dari pihak yayasan ketika tetap tidak melakukan perminta maafan kepada pihak Yayasan.
Pernyataan dari pihak yayasan ini kemudian menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa tindakan universitas tersebut melanggar kebebasan mahasiswa untuk berekspresi.
Pihak universitas berdalih bahwa sebagai penerima beasiswa, mahasiswa tersebut harus mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan, termasuk tidak melakukan tindakan yang dianggap menyakiti perasaan yayasan. Rabu, (23/07/2025).
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan publik tentang batasan kebebasan berekspresi di lingkungan akademik yang dinilai apakah universitas memiliki hak untuk mengatur perilaku mahasiswa di luar kegiatan akademik.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi institusi pendidikan lain di indonesia untuk lebih transparan dan adil dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehidupan dan kebebasan mahasiswa untuk berekspresi.
