Berita  

Dibalik Suksesnya Rekonstruksi Masjid Raya Suada Mamuju, Ada Perjuangan Wanita Tangguh yang Tak Kenal Lelah

Sinarsore.com, Mamuju – Setelah melalui proses rekonstruksi pasca gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Januari 2021 lalu, Masjid Raya Suada Mamuju resmi beroperasi, Jumat, 7 Maret 2025.

Mungkin, tidak semua masyarakat Mamuju tahu perjuangan Bupati, Sutinah Suhardi yang tak kenal lelah dalam proses rekonstruksi ini.

banner 325x300

Wanita tangguh itu, bahkan harus terbang ke Jakarta menemui para pemangku kepentingan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), meminta agar Masjid Raya Suada di masukkan dalam daftar bangunan rehabilitas dan rekonstruksi.

Hal itu diupayakan karena sebelumnya, bangunan Masjid Raya Suada tidak masuk dalam daftar tersebut oleh Kementerian PUPR sendiri. Padahal, biaya pembangunannya cukup besar mencapai Rp 90,3 miliar.

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengungkapkan, Masjid Raya Suada merupakan icon kebanggaan masyarakat Kabupaten Mamuju yang berdiri kokoh di tengah-tengah Kota Mamuju yang juga Ibukota Sulbar.

“Hari ini, bertepatan hari ketujuh ramadan, kita tentu merasakan kebahagiaan tersendiri. Sebab Masjid Raya Suada Mamuju yang selama ini menjadi icon kebanggaan kita di Sulbar, sudah kembali bisa kita gunakan pasca pembangunan ulang akibat dampam gempa bumi 2021 silam,” kata Sutinah Suhardi.

Bupati perempuan pertama di Sulbar itu juga mengungkapkan, Masjid Raya Suada Mamuju memiliki nilai histori yang sangat mendalam bagi seluruh masyarakat.

“Sebab masjid ini sesungguhnya sudah dua kali direkonstruksi ulang dan yang paling kita ingat, tentu saat masjid ini dibangun kembali oleh pak SDK pada 2006 yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Mamuju,” ungkapnya.

“Dan saat itu, bangunan lama yang kita kenal sebagai Masjid Agung berevolusi menjadi masjid yang lebih representatif bernama Masjid Suada,” sambung Sutinah Suhardi.

Sayangnya, 2021 Kabupaten Mamuju terkena musibah gempa bumi dan masjid ini juga menjadi salah satu bangunan yang paling terdampak saat itu. Bahkan, dengan kondisi ini, sudah tidak ada harapan lagi untuk diperbaiki karena biayanya tentu akan sangat besar.

“Namun, dengan nawaitu yang baik, serta tekad yang kuat, saya saat itu memberanikan diri untuk meminta pada pemerintah pusat agar masjid kita ini, juga dimasukkan sebagai salah satu bangunan yang diintervensi dalam penanganan pasca bencana,” ujarnya.

Dengan upaya yang cukup panjang, kata Sutinah Suhardi, pihaknya mampu meyakinkan pemerintah pusat dibantu pihak balai, akhirnya Masjid Raya Suada Mamuju dibangun kembali. Sehingga, malam hari ini sudah bisa ditempati melaksanakan salat tarawih.

“Semoga masjid ini benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya sebagai sarana ibadah salat, namun juga dapat digunakan sebagai wadah pembinaan atau bahkan kegiatan lainnya yang dapat membawa manfaat bagi semua masyarakat Mamuju,” tutur Sutinah Suhardi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *