Sinarsore.com, Mateng – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) nomor urut 3, Suhardi Duka bersama Mayjend (Purn) Salim Mengga (SDK-JSM), menggelar kampanye Akbar di lapangan bola Desa Lara, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Rabu, 9 Oktober 2024.
Dalam kampanye itu, Salim Mengga mengungkapkan, sebagai pensiunan TNI yang mengabdi 35 tahun dirinya hanya mengabdi untuk bangsa dan negara. Ketika dirinya kembali kedaerah, ingin mengabdi bersama SDK.
Ia pun bercerita, terkait proses terbentuknya Kabupaten Mateng. Menurutnya, tidak boleh ada pihak yang mengklaim paling berjasa, karena terbentuknya Kabupaten Mateng tak lepas dari peran penting dukungan rakyatnya.
Salim Mengga menjelaskan, saat dirinya waktu menjadi anggota DPR RI di Komisi 2, Suhardi Duka, Aras Tammauni dan sejumlah masyarakat menghadap dan menyampaikan keinginan untuk membentuk daerah otonomi baru.
“Saya sampaikan sudah sampai mana, apakah dokumennya sudah siap. Kemudian mereka memberikan penjelasan dan singkatnya kemudian hari saya ajukan ke sidang paripurna. Beberapa kali dibahas, sampai kemudian ditetapkan. Bahkan, dalam prosesnya ada yang meminta uang tapi saya bilang tidak dan menyebut nama saya dan orang itu pergi. Jadi, tidak benar sama sekali jika ada yang bilang membiayai,” kata Salim Mengga.
Sehingga, Salim Mengga mengajak seluruh lapisan masyarakat di Mateng untuk bekerjasama dalam membangun daerah yang maju dan setara demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya dengan Pak SDK, hardir dengan visi maju berkeadilan, itu maju bergerak untuk lebih baik, kalau sudah baik maka dibuat lebih baik. Kita menyiapkan 1000 beasiswa untuk mendorong pendidikan kita lebih baik dan maju. Masyarakat merasa sama di depan hukum. Kita dorong ekonomi kerakyatan untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.
Bagi Salim Mengga, pemimpin itu adalah pelayan rakyatnya, jika ingin menjadi pelayan rakyat jangan merasa ingin menjadi raja. Sebagai pimpinan, harus mau menerima masukan, dan sebagai pemimpin harus siap menerima kritikan.
“Mari kita buat pemilihan ini bermartabat, jangan karena hanya iming-iming dikasi uang baru mau memilih, memilih lah dengan benar, biar miskin asal kita jujur,” tutur Salim Mengga.